New Jersey: Prentice Hall International Inc

페이지 정보

profile_image
작성자 Alecia
댓글 0건 조회 45회 작성일 24-07-05 18:32

본문

17888_a15753_black_003.jpegHewan, binatang, atau satwa adalah organisme eukariotik multiseluler yang membentuk kerajaan biologi Animalia. Dengan sedikit pengecualian, hewan mengonsumsi bahan organik, menghirup oksigen, dapat bergerak, bereproduksi secara seksual, dan tumbuh dari bola sel yang berongga, blastula, selama fase perkembangan embrio. Lebih dari 1,5 juta spesies hewan yang masih hidup telah dideskripsikan-sekitar 1 juta di antaranya adalah serangga-tetapi diperkirakan ada lebih dari 7 juta spesies hewan secara keseluruhan. Hewan memiliki panjang dari 8,5 mikrometer sampai 33,6 meter dan memiliki interaksi yang kompleks dengan satu sama lain dan dengan lingkungannya, serta membentuk jaring-jaring makanan yang rumit. Studi tentang hewan disebut zoologi. Sebagian besar spesies hewan yang masih hidup diklasifikasikan dalam Bilateria, klad yang anggotanya memiliki bangun tubuh simetris bilateral. Bilateria mencakup protostoma dan deuterostoma. Di dalam protostoma terdapat banyak kelompok invertebrata, seperti nematoda, artropoda, dan moluska, sementara deuterostoma mencakup echinodermata dan chordata (termasuk vertebrata). Bentuk kehidupan yang ditafsirkan sebagai binatang purba diklasifikasikan dalam biota Ediakara yang hidup pada eon Prakambrium akhir. Filum hewan modern terbentuk jelas dalam catatan fosil sebagai spesies laut selama ledakan Kambrium sekitar 542 juta tahun yang lalu. Telah diidentifikasi 6.331 kelompok gen yang dimiliki semua hewan hidup; gen-gen ini mungkin muncul dari nenek moyang tunggal yang hidup 650 juta tahun yang lalu. Aristoteles membagi hewan menjadi hewan yang memiliki darah dan hewan yang tidak. Carolus Linnaeus menciptakan klasifikasi biologi hierarkis pertama untuk hewan pada tahun 1758 dalam bukunya, Systema Naturae, yang dikembangkan oleh Jean-Baptiste Lamarck menjadi 14 filum pada tahun 1809. Pada akhir 1800-an, Ernst Haeckel membagi kerajaan hewan menjadi Metazoa multiseluler (sekarang merupakan sinonim dari Animalia) dan Protozoa, organisme bersel tunggal yang tidak lagi dianggap sebagai hewan. Pada zaman modern, klasifikasi hewan mengandalkan teknik-teknik canggih, seperti filogenetik molekuler, yang efektif dalam menunjukkan hubungan evolusi di antara taksa binatang. Manusia memanfaatkan banyak spesies hewan lain untuk makanan, seperti daging, susu, dan telur; untuk material, seperti kulit dan wol; sebagai peliharaan; dan sebagai hewan pekerja untuk dimanfaatkan tenaganya dan dijadikan sarana transportasi. Anjing digunakan dalam berburu, sementara banyak hewan darat dan air diburu sebagai olahraga. Hewan telah muncul dalam seni sejak zaman paling awal dan menjadi bagian dari mitologi dan agama. Perkataan "hewan" adalah pinjaman dari bahasa Arab, حيوان (dibaca: "hayawan") yang berarti binatang. Perkataan "satwa" adalah pinjaman dari bahasa Sanskerta yang berarti "makhluk". Sedangkan "binatang" merupakan kata asli bahasa Melayu. Dalam bahasa Inggris, hewan disebut animal, dari bahasa Latin yaitu "animalis", yang berarti "memiliki napas". Dalam penggunaan nonformal sehari-hari, kata tersebut biasanya mengacu pada hewan bukan manusia. Kadang-kadang, kerabat dekat manusia seperti mamalia dan vertebrata lainnya ditujukan dalam penggunaan nonformal. Definisi biologis dari kata tersebut mengacu pada semua anggota kingdom Animalia, meliputi makhluk yang beragam seperti spons, ubur-ubur, serangga, dan manusia. Hewan memiliki beberapa karakteristik yang membedakan mereka dari makhluk hidup lainnya. Dengan sangat sedikit pengecualian, hewan menghirup oksigen dan berespirasi secara aerobik. Semua hewan terdiri dari sel, yang dikelilingi oleh matriks ekstraseluler yang khas dan terdiri dari kolagen dan glikoprotein elastis. Selama perkembangan, matriks ekstraseluler hewan membentuk kerangka kerja yang relatif fleksibel sehingga sel-sel dapat bergerak dan direorganisasi; hal ini memungkinkan pembentukan struktur yang kompleks. Matriks ekstraseluler dapat mengalami kalsifikasi, membentuk struktur seperti cangkang, tulang, dan spikula. Sebaliknya, sel-sel organisme multisel lain (terutama alga, tumbuhan, dan jamur) ditahan di tempatnya oleh dinding sel dan berkembang dengan pertumbuhan progresif. Sel-sel hewan memiliki sambungan sel yang disebut sambungan ketat, sambungan celah, dan desmosom. Dengan sedikit pengecualian-khususnya, spons dan Placozoa-tubuh hewan tersusun dari jaringan. Biasanya, ada juga ruang pencernaan internal dengan satu bukaan (seperti pada cacing pipih) atau dua bukaan (seperti pada deuterostoma). Hampir semua hewan menggunakan suatu bentuk reproduksi seksual. Hewan menghasilkan gamet haploid melalui meiosis; gamet yang lebih kecil dan dapat bergerak adalah spermatozoa dan gamet yang lebih besar dan non-motil adalah ovum. Dalam spons, larva blastula berenang ke lokasi baru, menempel ke dasar laut, dan berkembang menjadi spons baru. Pada sebagian besar kelompok lain, blastula mengalami penataan ulang yang lebih rumit. Blastula mengalami invaginasi (pelipatan tertentu) untuk membentuk gastrula yang memiliki ruang pencernaan dan dua lapisan germinal yang terpisah, yakni ektoderm eksternal dan endoderm internal. Dalam banyak hewan, lapisan germinal ketiga, mesoderm, juga berkembang di antaranya. Lapisan-lapisan germinal ini kemudian berdiferensiasi membentuk jaringan dan organ. Perkawinan dengan kerabat dekat berulang kali umumnya mengarah ke depresi perkawinan sekerabat dalam suatu populasi karena peningkatan prevalensi ciri resesif yang berbahaya. Hewan telah mengevolusikan berbagai mekanisme untuk menghindari perkawinan sekerabat. Pada beberapa spesies, seperti splendid fairywren (Malurus splendens), betina mendapat manfaat dengan kawin dengan banyak pejantan sehingga menghasilkan lebih banyak keturunan dengan kualitas genetik yang lebih tinggi. Beberapa hewan mampu melakukan reproduksi aseksual yang sering menghasilkan klon genetik dari hewan induk. Hal ini mungkin terjadi melalui fragmentasi dalam bentuk tunas seperti pada Hydra dan cnidaria lainnya, atau partenogenesis, ketika telur yang fertil diproduksi tanpa kawin, seperti pada kutu daun. Interaksi di antara hewan membentuk jaring-jaring makanan yang rumit. Pada spesies karnivora atau omnivora, predasi adalah interaksi sumber daya-konsumen yang terjadi ketika predator memakan organisme lain (disebut sebagai mangsa). Tekanan selektif yang dikenakan pada satu sama lain mengarah pada perlombaan senjata evolusioner antara predator dan mangsa, yang menghasilkan berbagai adaptasi antipredator. Hampir semua predator multisel adalah hewan. Hewan lainnya memiliki perilaku makan yang sangat spesifik, seperti penyu sisik yang utamanya memakan spons. Sebagian besar hewan mengandalkan energi yang dihasilkan oleh tumbuhan melalui fotosintesis. Herbivora mengonsumsi tumbuhan secara langsung, sementara karnivora dan hewan lain pada tingkat trofik yang lebih tinggi biasanya memperoleh energi (dalam bentuk karbon tereduksi) dengan memakan hewan lain. Karbohidrat, lipid, protein, dan biomolekul lainnya dipecah untuk memungkinkan hewan tumbuh dan mempertahankan proses biologis seperti lokomosi. Hewan yang hidup di dekat ventilasi hidrotermal dan rembesan dingin di dasar laut yang gelap tidak bergantung pada energi sinar matahari. Sebaliknya, arkea dan bakteri di tempat ini menghasilkan bahan organik melalui kemosintesis (dengan mengoksidasi senyawa anorganik seperti metana) dan membentuk dasar jaring-jaring makanan lokal. Hewan awalnya berevolusi di laut. Beberapa garis keturunan artropoda mengolonisasi daratan kurang lebih pada waktu yang sama dengan tumbuhan darat, mungkin antara 510-471 juta tahun yang lalu selama periode Kambrium Akhir atau Ordovisium Awal. Vertebrata seperti ikan bersirip daging Tiktaalik mulai pindah ke tanah pada periode Devon akhir, sekitar 375 juta tahun yang lalu. Hewan menempati hampir semua habitat dan mikrohabitat di Bumi, termasuk air asin, ventilasi hidrotermal, air tawar, mata air panas, rawa, hutan, padang rumput, gurun, udara, hingga bagian dalam hewan, tumbuhan, jamur dan batu. Namun, hewan tidak terlalu tahan panas; sangat sedikit hewan yang dapat bertahan hidup pada suhu konstan di atas 50 °C (122 °F). Hanya sedikit spesies hewan (kebanyakan nematoda) yang menghuni gurun paling dingin di benua Antartika. Paus biru (Balaenoptera musculus) adalah hewan terbesar yang pernah hidup, dengan berat mencapai 190 metrik ton dan panjang mencapai 33,6 meter (110 ft). 10,67 meter (35,0 ft). Hewan darat terbesar yang pernah hidup adalah dinosaurus sauropoda titanosaurus seperti Argentinosaurus, yang mungkin beratnya mencapai 73 ton. 8,5 μm saat tumbuh dewasa. Perkiraan spesies yang ditunjukkan di sini didasarkan pada angka yang dideskripsikan secara ilmiah; perkiraan yang jauh lebih besar telah dihitung berdasarkan berbagai cara prediksi, dan ini bisa sangat bervariasi. Fosil pertama yang mungkin mewakili hewan muncul di bebatuan berusia 665 juta tahun di Formasi Trezona di Australia Selatan. Fosil-fosil ini ditafsirkan sebagai spons awal. Hewan-hewan tertua ditemukan di biota Ediakara, menjelang akhir Prakambrium, sekitar 610 juta tahun yang lalu. Dickinsonia menetapkan bahwa biota Ediakara benar-benar merupakan hewan. Kebanyakan filum hewan yang diketahui pertama kali muncul dalam catatan fosil selama ledakan Kambrium, dimulai sekitar 542 juta tahun yang lalu, di tempat seperti Burgess Shale. Filum yang masih ada yang dapat ditemukan di bebatuan ini termasuk Moluska, Brachiopoda, Onychophora, Tardigrada, Artropoda, Echinodermata dan Hemichordata, bersama dengan berbagai bentuk yang sudah punah seperti Anomalocaris yang bersifat predator. Terjadinya peristiwa tersebut yang tiba-tiba mungkin merupakan artefak dari catatan fosil, bukan menunjukkan bahwa semua hewan ini muncul secara bersamaan. Beberapa ahli paleontologi menyatakan bahwa hewan muncul jauh lebih awal daripada ledakan Kambrium, mungkin sedini 1 miliar tahun yang lalu. Fosil jejak seperti jejak dan liang dari periode Tonian mungkin menunjukkan adanya hewan mirip cacing triploblastik, kira-kira sebesar (lebarnya sekitar 5 mm) dan sekompleks seperti cacing tanah. Namun, jejak serupa dihasilkan saat ini oleh protista bersel tunggal raksasa Gromia sphaerica, sehingga jejak fosil Tonian mungkin tidak menunjukkan evolusi hewan awal. Sekitar waktu yang sama, bukti lain mungkin menunjukkan munculnya hewan yang merumput: tikar berlapis mikroorganisme yang disebut stromatolit menurun keragamannya, mungkin karena dimakan oleh hewan. Vertebrata adalah jenis hewan subfilum dari Chordata yang mencakup semua hewan yang memiliki tulang belakang. Vertebrata merupakan subfilum terbesar dari Chordata. Semua jenis ikan, amfibia, reptil, burung, serta hewan menyusui (mamalia) dapat dimasukkan ke dalam vertebrata, kecuali belut, remang, dan lintah laut. Invertebrata (atau Avertebrata) adalah hewan yang termasuk kedalam jenis hewan yang tidak memiliki tulang punggung antar ruas-ruas tulang belakang. Hewan avertebrata ini terbagi atas beberapa golongan yaitu filum Protozoa, Porifera, Artropoda, Platyhelminthes, Nemathelminthes, Annelida, Coelenterata, Moluska, dan Echinodermata. Hewan bersifat monofiletik, artinya mereka berasal dari leluhur yang sama. Choanoflagellatea adalah klad saudara hewan, dan mereka bersama-sama membentuk Choanozoa. Hewan-hewan yang paling basal, yaitu Porifera, Ctenophora, Cnidaria, dan Placozoa, memiliki bangun tubuh yang tidak memiliki simetri bilateral, tetapi hubungan mereka masih diperdebatkan. Ada 6.331 kelompok gen yang dimiliki semua hewan hidup telah diidentifikasi; gen-gen ini mungkin muncul dari satu nenek moyang bersama yang hidup 650 juta tahun yang lalu pada masa Prakambrium. Sebanyak 25 di antaranya merupakan kelompok gen inti baru yang hanya ditemukan pada hewan; dari 25 kelompok gen tersebut, delapan di antaranya merupakan komponen penting dari jalur pensinyalan Wnt dan TGF-beta yang mungkin telah memungkinkan hewan menjadi multiseluler dengan menyediakan pola untuk sistem sumbu tubuh (dalam tiga dimensi), dan tujuh kelompok gen lainnya untuk faktor transkripsi, termasuk protein homeodomain yang terlibat dalam kontrol perkembangan. Berikut ini adalah pohon filogenetik (hanya garis keturunan utama) yang menunjukkan kira-kira berapa juta tahun yang lalu (jtl) terjadi percabangan garis keturunan. Beberapa filum hewan tidak memiliki simetri bilateral. Di antaranya, spons (Porifera) mungkin berdivergensi pertama kali, mewakili filum hewan tertua. Mereka biasanya makan dengan memasukkan air melalui pori-pori. Ctenophora (ubur-ubur sisir) dan Cnidaria (yang mencakup ubur-ubur, anemon laut, dan koral) memiliki simetri radial dan memiliki rongga pencernaan dengan bukaan tunggal, yang berfungsi baik sebagai mulut maupun anus. Hewan di kedua filum tersebut memiliki jaringan yang berbeda, tetapi jaringan-jaringan ini tidak diatur dalam organ. Mereka bersifat diploblastik, yaitu hanya memiliki dua lapisan germinal utama, ektoderm dan endoderm. Placozoa yang berukuran kecil mirip dengan kedua filum di atas, tetapi mereka tidak memiliki rongga pencernaan permanen. Hewan yang tersisa, sebagian besar hewan-terdiri dari sekitar 29 filum dan lebih dari satu juta spesies-membentuk sebuah klad, Bilateria. Tubuhnya adalah triploblastik, dengan tiga lapisan germinal yang berkembang dengan baik, dan jaringan mereka membentuk organ yang berbeda. Ruang pencernaan memiliki dua bukaan, mulut dan anus, dan ada rongga tubuh internal, selom atau pseudoselom. Hewan dengan bangun tubuh simetris bilateral ini memiliki ujung kepala (anterior) dan ujung ekor (posterior) serta punggung (dorsal) dan perut (ventral); oleh karena itu mereka juga memiliki sisi kiri dan sisi kanan. Memiliki ujung depan berarti bahwa bagian tubuh ini mengalami rangsangan, seperti makanan, mendukung sefalisasi, perkembangan kepala dengan organ indera dan mulut. Mereka juga memiliki usus sepanjang tubuh yang pada dasarnya silinder dari mulut ke anus. Banyak filum bilateria memiliki larva primer yang berenang dengan silia dan memiliki organ apikal yang mengandung sel-sel sensorik. Namun, ada pengecualian untuk masing-masing karakteristik ini; misalnya, echinodermata dewasa bersifat simetris radial (tidak seperti larvanya), sementara beberapa cacing parasit memiliki struktur tubuh yang sangat disederhanakan. Studi genetika telah banyak mengubah pemahaman para ahli zoologi tentang hubungan dalam Bilateria. Kebanyakan filum termasuk dalam dua garis keturunan utama, Protostomia dan Deuterostomia. Bilateria paling basal adalah Xenacoelomorpha. Protostoma dan deuterostoma berbeda dalam beberapa hal. Pada awal perkembangan, embrio deuterostoma menjalani penyibakan radial selama pembelahan sel, sementara banyak protostoma (Spiralia) mengalami penyibakan spiral. Hewan dari kedua kelompok memiliki saluran pencernaan yang lengkap, tetapi dalam protostoma pembukaan pertama usus embrio berkembang menjadi mulut, dan anus terbentuk sekunder. Dalam deuterostoma, anus terbentuk pertama dan mulut berkembang secara sekunder. Kebanyakan protostoma memiliki perkembangan schizocoelous, di mana sel-sel hanya mengisi bagian dalam gastrula untuk membentuk mesoderm. Dalam deuterostom, mesoderm terbentuk oleh kantong enterocoelous, melalui invaginasi endoderm. Filum deuterostoma utama adalah Echinodermata dan Chordata. Echinodermata secara eksklusif hidup di laut dan termasuk bintang laut, bulu babi, dan teripang. Deuterostoma juga mencakup Hemichordata (cacing acorn). Ecdysozoa adalah protostoma, dinamai berdasarkan sifat yang dimiliki bersama yaitu ekdisis, pertumbuhan dengan moulting (berganti kulit). Ecdysozoa mencakup filum hewan terbesar, Artropoda, yang mencakup serangga, laba-laba, kepiting, dan kerabatnya. Semua ini memiliki tubuh yang dibagi menjadi segmen berulang, biasanya dengan appendage (anggota badan) yang berpasangan. Dua filum yang lebih kecil, Onychophora dan Tardigrada, adalah kerabat dekat artropoda dan berbagi sifat-sifat tersebut. Ecdysozoa juga mencakup Nematoda atau cacing gilig, mungkin merupakan filum hewan terbesar kedua. Filum yang lebih kecil yang berkerabat dengannya adalah Nematomorpha atau cacing bulu kuda, serta Kinorhyncha, Priapulida, dan Loricifera. Kelompok-kelompok ini memiliki selom tereduksi, yang disebut pseudoselom. Spiralia adalah kelompok besar protostoma yang berkembang dengan penyibakan spiral pada embrio awal. Filogeni Spiralia telah diperdebatkan, tetapi kelompok ini mengandung klad besar, superfilum Lophotrochozoa, dan kelompok-kelompok filum yang lebih kecil seperti Rouphozoa yang mencakup Gastrotricha dan cacing pipih. Lophotrochozoa dan Rouphozoa dikelompokkan sebagai Platytrochozoa, yang memiliki kelompok saudari, Gnathifera, yang mencakup rotifera. Lophotrochozoa mencakup moluska, annelida, brakiopoda, nemertea, bryozoa dan entoprocta. Moluska, filum hewan terbesar kedua menurut jumlah spesies yang dideskripsikan, mencakup siput, kerang, dan cumi-cumi, sedangkan annelida adalah cacing beruas, seperti cacing tanah, lugworm, dan lintah. Moluska dan annelida telah lama dianggap sebagai kerabat dekat karena keduanya memiliki larva trokofor. Hewan-hewan itu kemudian diatur pada skala dari manusia (dengan darah, 2 kaki, jiwa rasional) turun ke tetrapoda yang melahirkan (dengan darah, 4 kaki, jiwa sensitif) dan kelompok lain seperti krustasea (tidak ada darah, banyak kaki, jiwa sensitif) turun ke makhluk yang mengalami generasi spontan seperti spons (tanpa darah, tanpa kaki, jiwa tumbuhan). Aristoteles tidak yakin apakah spons adalah hewan, yang dalam sistemnya harus memiliki sensasi, nafsu makan, dan pergerakan, atau tumbuhan, yang jelas bukan: dia tahu bahwa spons bisa merasakan sentuhan, dan akan berkontraksi jika hendak ditarik dari bebatuan mereka, tetapi bahwa spons berakar seperti tumbuhan dan tidak pernah bergerak. Pada 1758, Carolus Linnaeus menciptakan klasifikasi hierarkis pertama dalam bukunya Systema Naturae. Dalam skema aslinya, hewan adalah salah satu dari tiga kerajaan, dibagi ke dalam kelas Vermes, Insecta, Pisces, Amphibia, Aves, dan Mammalia. Sejak itu empat kelas terakhir semuanya telah dimasukkan ke dalam satu filum, Chordata, sementara Insecta-nya (yang mencakup krustasea dan arakhnida) dan Vermes telah diganti namanya atau dipecah. Proses ini dimulai pada tahun 1793 oleh Jean-Baptiste de Lamarck, yang menyebut Vermes une espèce de chaos (semacam kekacauan) dan membagi Vermes menjadi tiga filum baru, cacing, echinodermata, dan polip (yang mencakup koral dan ubur-ubur). Pada tahun 1809, dalam bukunya Philosophie Zoologique, Lamarck telah membuat 9 filum selain vertebrata (di mana dia masih memiliki 4 filum: mamalia, burung, reptil, dan ikan) dan moluska, yaitu cirripedia, annelida, krustasea, araknida, serangga, cacing, Radiata, polip, dan infusoria. Pada tahun 1817, dalam bukunya Le Règne Animal, Georges Cuvier menggunakan anatomi perbandingan untuk mengelompokkan hewan menjadi empat embranchements ("cabang" dengan bangun tubuh yang berbeda, kira-kira sesuai dengan filum), yaitu vertebrata, moluska, hewan artikulata (artropoda dan annelida), dan zoophyta (echinodermata, cnidaria, dan hewan lainnya). Pada tahun 1874, Ernst Haeckel membagi kerajaan hewan menjadi dua subkerajaan: Metazoa (hewan multiseluler, dengan lima filum: coelenterata, echinodermata, artikulata, moluska, dan vertebrata) dan Protozoa (hewan bersel satu), mencakup filum hewan keenam, spons. Protozoa kemudian dipindahkan ke kerajaan Protista, hanya menyisakan Metazoa sebagai sinonim dari Animalia. Manusia mengeksploitasi sejumlah besar spesies hewan lain untuk makanan, baik dari spesies hewan ternak yang didomestikasi dan, terutama di laut, dengan berburu spesies liar. Banyak spesies ikan laut ditangkap secara komersial untuk makanan. Sejumlah kecil spesies ikan diternakkan secara komersial. Invertebrata termasuk sefalopoda, krustasea, dan moluska bivalvia atau gastropoda diburu atau dibudidayakan untuk dimakan. Ayam, sapi, domba, babi dan hewan lainnya dibesarkan sebagai hewan ternak di seluruh dunia. Serat hewan seperti wol digunakan untuk membuat tekstil, sedangkan tendon binatang digunakan sebagai pengikat, dan kulit banyak digunakan untuk membuat sepatu dan barang-barang lainnya. Hewan diburu dan dibudidayakan untuk bulunya untuk membuat barang-barang seperti mantel dan topi. Hewan pekerja termasuk sapi dan kuda digunakan untuk bekerja dan transportasi dari hari-hari pertama pertanian. Hewan seperti lalat buah Drosophila melanogaster berperan besar dalam sains sebagai model eksperimental. Hewan telah digunakan untuk membuat vaksin sejak penemuannya pada abad ke-18. Beberapa obat seperti obat kanker Yondelis didasarkan pada toksin atau molekul lain dari hewan. Katak beracun digunakan untuk meracuni ujung sumpit. Namun, spesies hewan peliharaan yang paling sering dipelihara adalah mamalia, yaitu anjing, kucing, dan kelinci. Ada ketegangan antara peran hewan sebagai sahabat manusia, bondage dan keberadaan mereka sebagai individu dengan hak mereka sendiri. Berbagai macam hewan darat dan akuatik diburu untuk olahraga. Hewan telah menjadi subyek seni dari zaman paling awal, baik sejarah, seperti di Mesir Kuno, dan prasejarah, seperti dalam lukisan gua di Lascaux. Lukisan hewan yang utama termasuk The Rhinoceros oleh Albrecht Dürer pada 1515, dan potret kuda Whistlejacket oleh George Stubbs pada c. Tanda-tanda zodiak Barat dan Cina didasarkan pada hewan. Aplikasi kode batang DNA pada taksonomi semakin memperrumit hal ini; sebuah analisis kode batang DNA pada 2016 memperkirakan bahwa terdapat 100.000 spesies serangga di Kanada saja, dan mengekstrapolasikan bahwa fauna serangga global seharusnya lebih dari 10 juta spesies, hampir 2 juta di dalam satu famili lalat yang disebut gall midge (Cecidomyiidae). Bandingkan dengan Berkas:Annelid redone w white background.svg untuk model yang lebih spesifik dan mendetail dari sebuah filum dengan bangun tubuh umum ini. Dalam karyanya Sejarah Hewan dan Bagian-Bagian Hewan. Cresswell, Julia (2010). The Oxford Dictionary of Word Origins (edisi ke-2). New York: Oxford University Press. The American Heritage Dictionary (edisi ke-Forth). Avila, Vernon L. (1995). Biology: Investigating Life on Earth. Jones & Bartlett Learning. Davidson, Michael W. "Animal Cell Structure". Douglas, Angela E.; Raven, John A. (January 2003). "Genomes at the interface between bacteria and organelles". Philosophical Transactions of the Royal Society B. 358 (1429): 5-17. doi:10.1098/rstb.2002.1188. Mentel, Marek; Martin, William (2010). "Anaerobic animals from an ancient, anoxic ecological niche". Saupe, S. G. "Concepts of Biology". Minkoff, Eli C. (2008). Barron's EZ-101 Study Keys Series: Biology (edisi ke-2nd, revised). Barron's Educational Series. hlm. Alberts, Bruce; Johnson, Alexander; Lewis, Julian; Raff, Martin; Roberts, Keith; Walter, Peter (2002). Molecular Biology of the Cell (edisi ke-4th). Sangwal, Keshra (2007). Additives and crystallization processes: from fundamentals to applications. John Wiley and Sons. Becker, Wayne M. (1991). The world of the cell. Magloire, Kim (2004). Cracking the AP Biology Exam, 2004-2005 Edition. The Princeton Review. hlm. Starr, Cecie (2007-09-25). Biology: Concepts and Applications without Physiology. Hillmer, Gero; Lehmann, Ulrich (1983). Fossil Invertebrates. Translated by J. Lettau. Knobil, Ernst (1998). Encyclopedia of reproduction, Volume 1. Academic Press. Schwartz, Jill (2010). Master the GED 2011. Peterson's. Hamilton, Matthew B. (2009). Population genetics. Ville, Claude Alvin; Walker, Warren Franklin; Barnes, Robert D. (1984). General zoology. Saunders College Pub. hlm. Hamilton, William James; Boyd, James Dixon; Mossman, Harland Winfield (1945). Human embryology: (prenatal development of form and function). Williams & Wilkins. hlm. Philips, Joy B. (1975). Development of vertebrate anatomy. The Encyclopedia Americana: a library of universal knowledge, Volume 10. Encyclopedia Americana Corp. Romoser, William S.; Stoffolano, J. G. (1998). The science of entomology. Charlesworth, D.; Willis, J.H. 2009). "The genetics of inbreeding depression". Nat. Rev. Genet. 10 (11): 783-796. doi:10.1038/nrg2664. Bernstein, H.; Hopf, F.A.; Michod, R.E. 1987). "The molecular basis of the evolution of sex". Adv. Genet. Advances in Genetics. Pusey, Anne; Wolf, Marisa (1996). "Inbreeding avoidance in animals". Petrie, M.; Kempenaers, B. (1998). "Extra-pair paternity in birds: Explaining variation between species and populations". Trends in Ecology and Evolution. Adiyodi, K. G.; Hughes, Roger N.; Adiyodi, Rita G. (July 2002). Reproductive Biology of Invertebrates, Volume 11, Progress in Asexual Reproduction. Schatz, Phil. "Concepts of Biology | How Animals Reproduce". Marchetti, Mauro; Rivas, Victoria (2001). Geomorphology and environmental impact assessment. Taylor & Francis. hlm. Levy, Charles K. (1973). Elements of Biology. Begon, M.; Townsend, C.; Harper, J. (1996). Ecology: Individuals, populations and communities (edisi ke-Third). Allen, Larry Glen; Pondella, Daniel J.; Horn, Michael H. (2006). Ecology of marine fishes: California and adjacent waters. University of California Press. Caro, Tim (2005). Antipredator Defenses in Birds and Mammals. University of Chicago Press. Simpson, Alastair G.B; Roger, Andrew J (2004). "The real 'kingdoms' of eukaryotes". Current Biology. 14 (17): R693. Stevens, Alison N. P. (2010). "Predation, Herbivory, and Parasitism". Jervis, M. A.; Kidd, N. A. C (November 1986). "Host-Feeding Strategies in Hymenopteran Parasitoids". Biological Reviews. 61 (4): 395-434. doi:10.1111/j.1469-185x.1986.tb00660.x. Meylan, Anne (1988-01-22). "Spongivory in Hawksbill Turtles: A Diet of Glass". Science. American Association for the Advancement of Science. Clutterbuck, Peter (2000). Understanding Science: Upper Primary. Gupta, P. K. Genetics Classical To Modern. Garrett, Reginald; Grisham, Charles M. (2010). Biochemistry. New Scientist. IPC Magazines. Castro, Peter; Huber, Michael E. (2007). Marine Biology (edisi ke-7th). Rota-Stabelli, Omar; Daley, Allison C.; Pisani, Davide (2013). "Molecular Timetrees Reveal a Cambrian Colonization of Land and a New Scenario for Ecdysozoan Evolution" (PDF). Daeschler, Edward B.; Shubin, Neil H.; Jenkins, Farish A., Jr. 6 April 2006). "A Devonian tetrapod-like fish and the evolution of the tetrapod body plan". Nature. 440 (7085): 757-763. doi:10.1038/nature04639. Clack, Jennifer A. (21 November 2005). "Getting a Leg Up on Land". Margulis, Lynn; Schwartz, Karlene V.; Dolan, Michael (1999). Diversity of Life: The Illustrated Guide to the Five Kingdoms. Jones & Bartlett Learning. Clarke, Andrew (2014). "The thermal limits to life on Earth". International Journal of Astrobiology. 13 (2): 141. Bibcode:2014IJAsB..13..141C. Davies, Ella (20 April 2016). "The longest animal alive may be one you never thought of". Mazzetta, Gerardo V.; Christiansen, Per; Fariña, Richard A. (2004). "Giants and Bizarres: Body Size of Some Southern South American Cretaceous Dinosaurs". Fiala, Ivan (10 July 2008). "Myxozoa". Tree of Life Web Project. Kaur, H.; Singh, R. (2011). "Two new species of Myxobolus (Myxozoa: Myxosporea: Bivalvulida) infecting an Indian major carp and a cat fish in wetlands of Punjab, India". Zhang, Zhi-Qiang (2013-08-30). "Animal biodiversity: An update of classification and diversity in 2013. In: Zhang, Z.-Q. (Ed.) Animal Biodiversity: An Outline of Higher-level Classification and Survey of Taxonomic Richness (Addenda 2013)". Zootaxa. 3703 (1): 5. doi:10.11646/zootaxa.3703.1.3. Balian, E.V.; Lévêque, C.; Segers, H.; Martens, K. (2008). Freshwater Animal Diversity Assessment. Hogenboom, Melissa. "There are only 35 kinds of animal and most are really weird". Poulin, Robert (2007). Evolutionary Ecology of Parasites. Princeton University Press. hlm. Felder, Darryl L.; Camp, David K. (2009). Gulf of Mexico Origin, Waters, and Biota: Biodiversity. Texas A&M University Press. Mora, Camilo; Tittensor, Derek P.; Adl, Sina; Simpson, Alastair G. B.; Worm, Boris (2011-08-23). Mace, Georgina M., ed. PLoS Biology. 9 (8): e1001127. 10.1371/journal.pbio.1001127. PMC 3160336 . Hebert, Paul D. N.; Ratnasingham, Sujeevan; Zakharov, Evgeny V.; Telfer, Angela C.; Levesque-Beaudin, Valerie; Milton, Megan A.; Pedersen, Stephanie; Jannetta, Paul; deWaard, Jeremy R. (1 August 2016). "Counting animal species with DNA barcodes: Canadian insects". Philosophical Transactions of the Royal Society B: Biological Sciences. 371 (1702): 20150333. doi:10.1098/rstb.2015.0333. Stork, Nigel E. (January 2018). "How Many Species of Insects and Other Terrestrial Arthropods Are There on Earth?". Annual Review of Entomology. Stork notes that 1m insects have been named, making much larger predicted estimates. Poore, Hugh F. (2002). "Introduction". Crustacea: Malacostraca. Zoological catalogue of Australia. 19.2A. CSIRO Publishing. hlm. Reaka-Kudla, Marjorie L.; Wilson, Don E.; Wilson, Edward O. (1996). Biodiversity II: Understanding and Protecting Our Biological Resources. Joseph Henry Press. hlm. Burton, Derek; Burton, Margaret (2017). Essential Fish Biology: Diversity, Structure and Function. Oxford University Press. hlm. Thus 17 genera from 2 subfamilies, Vandelliinae; 4 genera, 9spp. and Stegophilinae; 13 genera, 31 spp. Nicol, David (June 1969). "The Number of Living Species of Molluscs". Systematic Zoology. 18 (2): 251-254. doi:10.2307/2412618. Sluys, R. (1999). "Global diversity of land planarians (Platyhelminthes, Tricladida, Terricola): a new indicator-taxon in biodiversity and conservation studies". Fontaneto, Diego. "Marine Rotifers | An Unexplored World of Richness" (PDF). JMBA Global Marine Environment. Morand, Serge; Krasnov, Boris R.; Littlewood, D. Timothy J. (2015). Parasite Diversity and Diversification. Cambridge University Press. hlm. Bobrovskiy, Ilya; Hope, Janet M.; Ivantsov, Andrey; Nettersheim, Benjamin J.; Hallmann, Christian; Brocks, Jochen J. (20 September 2018). "Ancient steroids establish the Ediacaran fossil Dickinsonia as one of the earliest animals". Science. 361 (6408): 1246-1249. doi:10.1126/science.aat7228. Maloof, Adam C.; Rose, Catherine V.; Beach, Robert; Samuels, Bradley M.; Calmet, Claire C.; Erwin, Douglas H.; Poirier, Gerald R.; Yao, Nan; Simons, Frederik J. (17 August 2010). "Possible animal-body fossils in pre-Marinoan limestones from South Australia". Shen, Bing; Dong, Lin; Xiao, Shuhai; Kowalewski, Michał (2008). "The Avalon Explosion: Evolution of Ediacara Morphospace". Chen, Zhe; Chen, Xiang; Zhou, Chuanming; Yuan, Xunlai; Xiao, Shuhai (1 June 2018). "Late Ediacaran trackways produced by bilaterian animals with paired appendages". Science Advances. 4 (6): eaao6691. 10.1126/sciadv.aao6691. PMC 5990303 . Schopf, J. William (1999). Evolution!: facts and fallacies. Maloof, A. C.; Porter, S. M.; Moore, J. L.; Dudas, F. O.; Bowring, S. A.; Higgins, J. A.; Fike, D. A.; Eddy, M. P. (2010). "The earliest Cambrian record of animals and ocean geochemical change". Geological Society of America Bulletin. 122 (11-12): 1731-1774. Bibcode:2010GSAB..122.1731M. The Regents of the University of California. Conway-Morris, S. (2003). "The Cambrian "explosion" of metazoans and molecular biology: would Darwin be satisfied?". The International journal of developmental biology. The Burgess Shale. Royal Ontario Museum. Campbell, Neil A.; Reece, Jane B. (2005). Biology (edisi ke-7th). Pearson, Benjamin Cummings. hlm. Seilacher, Adolf; Bose, Pradip K.; Pfluger, Friedrich (2 October 1998). "Triploblastic animals more than 1 billion years ago: trace fossil evidence from india". Matz, Mikhail V.; Frank, Tamara M.; Marshall, N. Justin; Widder, Edith A.; Johnsen, Sönke (9 December 2008). "Giant Deep-Sea Protist Produces Bilaterian-like Traces" (PDF). Reilly, Michael (20 November 2008). "Single-celled giant upends early evolution". Bengtson, S. (2002). "Origins and early evolution of predation" (PDF). Dalam Kowalewski, M.; Kelley, P.H. The fossil record of predation. The Paleontological Society Papers. 8. The Paleontological Society. Burhanuddin, Andi Iqbal (2018). Vertebrata Laut. Alwi, D., Muhammad, M.H., dan Bisi, S. (2018). "Inventarisasi organisme avertebrata terumbu karang di perairan Tanjung Dehegila Kabupaten Pulau Morotai". Jurnal Ilmu Kelautan Kepulauan. Budd, Graham E.; Jensen, Sören (2017). "The origin of the animals and a 'Savannah' hypothesis for early bilaterian evolution". Biological Reviews. 92 (1): 446-473. doi:10.1111/brv.12239 . Kapli, Paschalia; Telford, Maximilian J. (11 Dec 2020). "Topology-dependent asymmetry in systematic errors affects phylogenetic placement of Ctenophora and Xenacoelomorpha". Science Advances. 6 (10): eabc5162. 10.1126/sciadv.abc5162 . PMC 7732190 . Giribet, Gonzalo (27 September 2016). "Genomics and the animal tree of life: conflicts and future prospects". Zoologica Scripta. 45: 14-21. doi:10.1111/zsc.12215 . Carnegie Institution for Science Department of Embryology. 1 May 2012. hlm. Dellaporta, Stephen; Holland, Peter; Schierwater, Bernd; Jakob, Wolfgang; Sagasser, Sven; Kuhn, Kerstin (April 2004). "The Trox-2 Hox/ParaHox gene of Trichoplax (Placozoa) marks an epithelial boundary". Development Genes and Evolution. Peterson, Kevin J.; Eernisse, Douglas J (2001). "Animal phylogeny and the ancestry of bilaterians: Inferences from morphology and 18S rDNA gene sequences". Kraemer-Eis, Andrea; Ferretti, Luca; Schiffer, Philipp; Heger, Peter; Wiehe, Thomas (2016). "A catalogue of Bilaterian-specific genes - their function and expression profiles in early development" (PDF). Zimmer, Carl (4 May 2018). "The Very First Animal Appeared Amid an Explosion of DNA". The New York Times. Paps, Jordi; Holland, Peter W. H. (30 April 2018). "Reconstruction of the ancestral metazoan genome reveals an increase in genomic novelty". Peterson, Kevin J.; Cotton, James A.; Gehling, James G.; Pisani, Davide (27 April 2008). "The Ediacaran emergence of bilaterians: congruence between the genetic and the geological fossil records". Philosophical Transactions of the Royal Society of London B: Biological Sciences. 363 (1496): 1435-1443. doi:10.1098/rstb.2007.2233. Parfrey, Laura Wegener; Lahr, Daniel J. G.; Knoll, Andrew H.; Katz, Laura A. (16 August 2011). "Estimating the timing of early eukaryotic diversification with multigene molecular clocks". Proceedings of the National Academy of Sciences. Laumer, Christopher E.; Gruber-Vodicka, Harald; Hadfield, Michael G.; Pearse, Vicki B.; Riesgo, Ana; Marioni, John C.; Giribet, Gonzalo (2018). "Support for a clade of Placozoa and Cnidaria in genes with minimal compositional bias". Life. 2018;7: e36278. doi:10.7554/eLife.36278. Adl, Sina M.; Bass, David; Lane, Christopher E.; Lukeš, Julius; Schoch, Conrad L.; Smirnov, Alexey; Agatha, Sabine; Berney, Cedric; Brown, Matthew W. (2018). "Revisions to the Classification, Nomenclature, and Diversity of Eukaryotes". Journal of Eukaryotic Microbiology. 66 (1): 4-119. doi:10.1111/jeu.12691. Bhamrah, H. S.; Juneja, Kavita (2003). An Introduction to Porifera. Sumich, James L. (2008). Laboratory and Field Investigations in Marine Life. Jones & Bartlett Learning. Jessop, Nancy Meyer (1970). Biosphere; a study of life. Sharma, N. S. (2005). Continuity And Evolution Of Animals. Langstroth, Lovell; Langstroth, Libby (2000). Newberry, Todd, ed. A Living Bay: The Underwater World of Monterey Bay. University of California Press. Safra, Jacob E. (2003). The New Encyclopædia Britannica, Volume 16. Encyclopædia Britannica. Kotpal, R. L. Modern Text Book of Zoology: Invertebrates. Barnes, Robert D. (1982). Invertebrate Zoology. Minelli, Alessandro (2009). Perspectives in Animal Phylogeny and Evolution. Oxford University Press. hlm. Brusca, Richard C. (2016). Introduction to the Bilateria and the Phylum Xenacoelomorpha | Triploblasty and Bilateral Symmetry Provide New Avenues for Animal Radiation (PDF). Invertebrates. Sinauer Associates. hlm. Quillin, K. J. (May 1998). "Ontogenetic scaling of hydrostatic skeletons: geometric, static stress and dynamic stress scaling of the earthworm lumbricus terrestris". The Journal of Experimental Biology. Telford, Maximilian J. (2008). "Resolving Animal Phylogeny: A Sledgehammer for a Tough Nut?". Philippe, H.; Brinkmann, H.; Copley, R. R.; Moroz, L. L.; Nakano, H.; Poustka, A. J.; Wallberg, A.; Peterson, K. J.; Telford, M. J. (2011). "Acoelomorph flatworms are deuterostomes related to Xenoturbella". Nature. 470 (7333): 255-258. Bibcode:2011Natur.470..255P. 10.1038/nature09676. PMC 4025995 . Perseke, M.; Hankeln, T.; Weich, B.; Fritzsch, G.; Stadler, P.F.; Israelsson, O.; Bernhard, D.; Schlegel, M. (August 2007). "The mitochondrial DNA of Xenoturbella bocki: genomic architecture and phylogenetic analysis" (PDF). Cannon, Johanna T.; Vellutini, Bruno C.; Smith III, Julian.; Ronquist, Frederik; Jondelius, Ulf; Hejnol, Andreas (3 February 2016). "Xenacoelomorpha is the sister group to Nephrozoa". Valentine, James W. (July 1997). "Cleavage patterns and the topology of the metazoan tree of life". PNAS. The National Academy of Sciences. 94.8001V. doi:10.1073/pnas.94.15.8001. PMC 21545 . Peters, Kenneth E.; Walters, Clifford C.; Moldowan, J. Michael (2005). The Biomarker Guide: Biomarkers and isotopes in petroleum systems and Earth history. 2. Cambridge University Press. Hejnol A, Martindale M (2009). Telford MJ, Littlewood DJ, ed. The mouth, the anus, and the blastopore-open questions about questionable openings. Animal Evolution-Genomes, Fossils, and Trees. Oxford University Press. hlm. Safra, Jacob E. (2003). The New Encyclopædia Britannica, Volume 1; Volume 3. Encyclopædia Britannica. Hyde, Kenneth (2004). Zoology: An Inside View of Animals. Alcamo, Edward (1998). Biology Coloring Workbook. The Princeton Review. hlm. Holmes, Thom (2008). The First Vertebrates. Rice, Stanley A. (2007). Encyclopedia of evolution. Tobin, Allan J.; Dusheck, Jennie (2005). Asking about life. Simakov, Oleg; Kawashima, Takeshi; Marlétaz, Ferdinand; Jenkins, Jerry; Koyanagi, Ryo; Mitros, Therese; Hisata, Kanako; Bredeson, Jessen; Shoguchi, Eiichi (26 November 2015). "Hemichordate genomes and deuterostome origins". Nature. 527 (7579): 459-465. Bibcode:2015Natur.527..459S. 10.1038/nature16150. PMC 4729200 . Dawkins, Richard (2005). The Ancestor's Tale: A Pilgrimage to the Dawn of Evolution. Houghton Mifflin Harcourt. hlm. Prewitt, Nancy L.; Underwood, Larry S.; Surver, William (2003). BioInquiry: making connections in biology. Schmid-Hempel, Paul (1998). Parasites in social insects. Princeton University Press. hlm. Miller, Stephen A.; Harley, John P. (2006). Zoology. McGraw-Hill Higher Education. hlm. Shankland, M.; Seaver, E. C. (2000). "Evolution of the bilaterian body plan: What have we learned from annelids?". Proceedings of the National Academy of Sciences. 97.4434S. doi:10.1073/pnas.97.9.4434. JSTOR 122407. PMC 34316 . Struck, Torsten H.; Wey-Fabrizius, Alexandra R.; Golombek, Anja; Hering, Lars; Weigert, Anne; Bleidorn, Christoph; Klebow, Sabrina; Iakovenko, Nataliia; Hausdorf, Bernhard; Petersen, Malte; Kück, Patrick; Herlyn, Holger; Hankeln, Thomas (2014). "Platyzoan Paraphyly Based on Phylogenomic Data Supports a Noncoelomate Ancestry of Spiralia". Molecular Biology and Evolution. 31 (7): 1833-1849. doi:10.1093/molbev/msu143. Fröbius, Andreas C.; Funch, Peter (April 2017). "Rotiferan Hox genes give new insights into the evolution of metazoan bodyplans". Hervé, Philippe; Lartillot, Nicolas; Brinkmann, Henner (May 2005). "Multigene Analyses of Bilaterian Animals Corroborate the Monophyly of Ecdysozoa, Lophotrochozoa, and Protostomia". Molecular Biology and Evolution. 22 (5): 1246-1253. doi:10.1093/molbev/msi111. Giribet, G.; Distel, D.L.; Polz, M.; Sterrer, W.; Wheeler, W.C. 2000). "Triploblastic relationships with emphasis on the acoelomates and the position of Gnathostomulida, Cycliophora, Plathelminthes, and Chaetognatha: a combined approach of 18S rDNA sequences and morphology". Kim, Chang Bae; Moon, Seung Yeo; Gelder, Stuart R.; Kim, Won (September 1996). "Phylogenetic Relationships of Annelids, Molluscs, and Arthropods Evidenced from Molecules and Morphology". Journal of Molecular Evolution. 43 (3): 207-215. doi:10.1007/PL00006079. Gould, Stephen Jay (2011). The Lying Stones of Marrakech. Harvard University Press. hlm. Leroi, Armand Marie (2014). The Lagoon: How Aristotle Invented Science. Linnaeus, Carl (1758). Systema naturae per regna tria naturae :secundum classes, ordines, genera, species, cum characteribus, differentiis, synonymis, locis (dalam bahasa Latin) (edisi ke-10). De Wit, Hendrik C. D. (1994). Histoire du Développement de la Biologie, Volume III. Presses Polytechniques et Universitaires Romandes. Valentine, James W. (2004). On the Origin of Phyla. University of Chicago Press. Haeckel, Ernst (1874). Anthropogenie oder Entwickelungsgeschichte des menschen (dalam bahasa Jerman). Hutchins, Michael (2003). Grzimek's Animal Life Encyclopedia (edisi ke-2nd). Helfman, Gene S. (2007). Fish Conservation: A Guide to Understanding and Restoring Global Aquatic Biodiversity and Fishery Resources. Cattle Today. "Breeds of Cattle at CATTLE TODAY". Lukefahr, S.D.; Cheeke, P.R. Food and Agriculture Organization. Major colourants and dyestuffs, mainly produced in horticultural systems. Pearnchob, N.; Siepmann, J.; Bodmeier, R. (2003). "Pharmaceutical applications of shellac: moisture-protective and taste-masking coatings and extended-release matrix tablets". Drug Development and Industrial Pharmacy. Barber, E. J. W. (1991). Prehistoric Textiles. Princeton University Press. hlm. Munro, John H. (2003). Jenkins, David, ed. Medieval Woollens: Textiles, Technology, and Organisation. The Cambridge History of Western Textiles. Cambridge University Press. hlm. Pond, Wilson G. (2004). Encyclopedia of Animal Science. Animal Cell Technology Industrial Platform. National Institute of Health. Fergus, Charles (2002). Gun Dog Breeds, A Guide to Spaniels, Retrievers, and Pointing Dogs. King, Richard J. (2013). The Devil's Cormorant: A Natural History. University of New Hampshire Press. Heying, H. (2003). "Dendrobatidae". Kaplan, Melissa. "So, you think you want a reptile?". The Humane Society of the United States. USDA. "U.S. Rabbit Industry profile" (PDF). Plous, S. (1993). "The Role of Animals in Human Society". Journal of Social Issues. Hummel, Richard (1994). Hunting and Fishing for Sport: Commerce, Controversy, Popular Culture. Jones, Jonathan (27 June 2014). "The top 10 animal portraits in art". Paterson, Jennifer (29 October 2013). "Animals in Film and Media". Gregersdotter, Katarina; Höglund, Johan; Hållén, Nicklas (2016). Animal Horror Cinema: Genre, History and Criticism. Warren, Bill; Thomas, Bill (2009). Keep Watching the Skies!: American Science Fiction Movies of the Fifties, The 21st Century Edition. Crouse, Richard (2008). Son of the 100 Best Movies You've Never Seen. Hearn, Lafcadio (1904). Kwaidan: Stories and Studies of Strange Things. Encyclopedia of Diderot and D'Alembert. Hutchins, M., Arthur V. Evans, Rosser W. Garrison and Neil Schlager (Eds) (2003) Grzimek's Animal Life Encyclopedia, 2nd edition. Ben-Tor, Daphna (1989). Scarabs, A Reflection of Ancient Egypt. Biswas, Soutik. "Why the humble cow is India's most polarising animal". Robert Hans van Gulik. Hayagrīva: The Mantrayānic Aspect of Horse-cult in China and Japan. Grainger, Richard (24 June 2012). "Lion Depiction across Ancient and Modern Religions". Read, Kay Almere; Gonzalez, Jason J. (2000). Mesoamerican Mythology. Oxford University Press. hlm. McCone, Kim R. (1987). Meid, W., ed. Hund, Wolf, und Krieger bei den Indogermanen. Studien zum indogermanischen Wortschatz. Lau, Theodora, The Handbook of Chinese Horoscopes, pp. Tester, S. Jim (1987). A History of Western Astrology. Boydell & Brewer. hlm. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1994). Kurikulum Sekolah Menangah Umum (GBPP) Mata Pelajaran Biologi. Hickman Jr; Cleveland P.; Roberts, Larry S. (1990). Biology of Animals (edisi ke-ke-6). Wm. C. Brown Publisher. Solomon, et. al. (1993). Biology, 3rd ed. Fort Worth: Saunders-College Publishing,. Duke, NH. (1995). The Physiology of Domestic Animal. New York: Comstock Publishing. Martini (1998). Fundamental of Anatomy and Physiology 4th ed. New Jersey: Prentice Hall International Inc. Swenson, GM. (1997). Dules Physiology or Domestic Animals. USA: Publishing Co. Inc. Harris, C.L. (1992). Concepts in Zoology. New York: Harper Collin Publisher, Inc. Suroso, A.; Permatasari, A. (2003). Ensiklopedia Sains dan Kehidupan: Refernsi dan Petunjuk Lengkap untuk ilmu Biologi, Fisika, dan Kimia. Jakarta: CV Tarity Samudra Berlian. Informasi terkait dengan Animalia dari Wikispecies. Animal Diversity Web-Database hewan milik University of Michigan, menunjukkan taksonomi, gambar, dan informasi lainnya. ARKive Diarsipkan 2016-04-26 di Archive.is-database multimedia dari spesies terancam punah/dilindungi dari seluruh dunia dan spesies yang umum di Britania Raya. Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi-BerbagiSerupa Creative Commons; ketentuan tambahan mungkin berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk rincian lebih lanjut.

Rogues_v._Tri-City_scrum.jpg

댓글목록

등록된 댓글이 없습니다.